Sabtu, 08 November 2014

Evergreen by Prisca Primasari

Gara-gara lupa nulis review, dikarenakan signal dirumah yang tidak bersahabat. Hahaha

Oke, ini reviewnya

Source
Kak Prisca mampu mencampur aduk emosiku. Aku bisa merasaka setiap jalan cerita di dalamnya. Banyak juga pelajaran yang dapat diambil dari Evergreen ini. Terutama bahwa seorang ayah tidak akan pernah tidak menyayangi anaknya. Mengingat ayahku telah mendahului meninggalkanku menghadap yang kuasa. Aku tahu, ayah meninggalkanku bukan karena ingin, melainkan memang sudah waktunya bertemu dengan Tuhan, yang suatu saat nanti juga akan tiba giliranku.

Sama seperti Riba chan, aku juga pergi meninggalkan ibu, tetapi bedanya aku menuntut ilmu sedangkan Riba chan untuk bekerja atau lebih tepatnya untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang editor disebuah perusahaan yaitu Sekai Publishing. Dari dulu sebenarnya aku juga ingin bekerja di penerbitan hanya karena aku suka membaca. Bahkan aku menginginkan untuk mempunyai toko buku sendiri. Aku sangat menikmati ketika tenggelam dalam buku yang aku baca, rasanya sangat menghibur. Bisa berimajinasi dan tidak jarang juga aku menemukan pengetahuan baru. Tentang apapun.

Satu hal tentang Evergreen, aku ingin merasakan setiap menu yang disajikan disana! *ada yang mau buatin? hahaha* Terutama es krim nya. Jadi bayangin es krim nih :9



Ketenangan dan perasaan bahagia yang dirasakan setelah mengunjungi Evergreen, aku juga ingin merasakannya! Sepertinya Evergreen lebih cocok disebut sebagai toko kebahagiaan. Hihi



Pelajaran bahwa tidak boleh hanya memikirkan kebahagiaan diri sendiri. Melainkan kebahagiaan orang lain juga. Itu sangatlah penting. Secara tidak langsung juga, jika kita membuat orang lain bahagia maka kita pun juga akan merasakannya. Kebahagiaan ^^

Tidak bisa dibayangkan ketika aku berada diposisi Fumio kun, membayangkannya saja aku tidak sanggup. Bagaimana mungkin orang-orang yang aku sayangi melupakan kenangan-kenangan indah yang telah dibuat bersama? 




Dan pada akhirnya memang harus terjadi.

Semoga Kak Prisca mau membuatkan cerita ini dengan versi tiap sudut pandang tokoh, karena aku masih penasaran dengan perasaan yang lebih detail dari setiap tokohnya. Hihi

Arigatou Kak Prisca! ^^


Xoxo, Iza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar