image source : here. edited by me |
Membaca blurb nya aja udah membuatku ingin
langsung menyelesaikan hari itu juga!
Eliana Candra baru bekerja selama
dua bulan di perusahaan furniture, mendadak
harus menjadi asisten adik dari pemilik perusahaannya. Kev Mirrow, penulis novel romance
best seller yang baru saja tiba dari Italia. Sebelumnya, ada beberapa orang
yang sudah ditugaskan menjadi asisten Kev Mirrow tapi semuanya tidak bertahan
lama. Hanya karena hasil ketikan Eli cepat dan tepat, dia beralih dari menjadi staff
umum menjadi tukang ketik. Iyap! Eli bekerja sebagai ‘tukang ketik’ dari novel
baru Kev.
Kev Mirrow, penulis yang tidak mudah dihadapi. Sifatnya yang gampang
emosi dan setiap kata yang keluar dari mulutnya sangat tajam. Eli harus
beradaptasi dengan sifat boss barunya itu. Awalnya tidak mudah, tapi mau tidak
mau dia harus membiasakannya. Meski kadang di hari liburnya pun dia harus
bekerja. Dan hari itulah, ketika dia salah mengirimkan draft naskah novel
kepada Kev. Draft novel yang berisi komentar-komentar Eli, yang harusnya hanya
boleh diketahui dia saja malah berakhir dengan kemarahan Kev yang menyuruhnya
mengganti tokoh si wanita dalam novel yang asalnya Nadia menjadi namanya, Eliana Candra. Tidak sampai disitu, Eli mendapatkan telepon bahwa Kev sedang berada di
rumah sakit. Disitulah dia bertemu dengan Nathan
Balck, keponakan dari Pak Rubi, seorang produser dan sutradara. Nathan kebetulan
harus bertemu dengan dokter Darmawan yang menjadi penasihat dalam film serial
terbaru Pak Rubi. Nathan yang mendadak menjadi pahlawan buat Eli.
Kev mengalami pembengkakan pada pembuluh darah di otaknya, aneurisma. Setelah
operasi aneurisma di pembuluh darah otaknya dia sempat hilanga ingatan, hal ini
bisa saja terjadi. Bisa satu hari, satu minggu, satu tahun, bahkan beberapa
tahun. Pasien yang mengalami hal tersebut akan berpikir sesuai dengan
imajinasinya sendiri, dalam hal ini Kev menganggap Eli adalah pacarnya. Karena dia
mengimajinasikan Eli yang ada di novel barunya yang berjudul ‘Love Note’ adalah
Eliana Candra, asistennya. Sedangkan dirinya adalah Riki Corvi. Kev yang baru
adalah Kev yang ramah, tidak seperti dia yang dulu yang gampang sekali tersulut
emosinya. Mendadak membuat Eli dan Hadrian
Setiawan–manajer Kev– menjadi merinding dan Eli harus menerima bahwa dia
sekarang adalah pacar Kev sampai dengan penulisan novel itu selesai –itulah
perjanjiannya dengan Hadri–.
“Dan orang baik pun tak luput dari kesalahan mengambil keputusan.”
Tetapi,
ternyata hal tersebut tidak berlangsung lama karena Kev sudah sadar sepenuhnya
dan kembali pada sifat aslinya. Dia berniat memberi tahukan itu pada Eli,
tetapi selalu saja tertunda karena berbagai kondisi. Selain itu, dia sebenranya
enggan untuk mengakhirinya, entah kenapa dia ingin selalu berada di dekat Eli.
Novel terbarunya tersebut sangatlah penting, mengingat Kev tidak mau
menceritakan kepada siapa pun. Manajer Kev, Hadri pun tidak mengetahuinya. Dia hanya
tahu novel terbaru Kev sangatlah penting dan berhubungan dengan kesuksesan
karirnya. Akhirnya, dia memilih untuk diam, tetapi dia sudah bisa menebak
kearah mana novel itu tujuannya. Masa lalu
Kev. Kev yang pengecut meninggalkan mantan pacarnya ke Italia, dia
beralasan pergi karena mendapatkan beasiswa tetapi sebenarnya dia ingin
melarikan diri.
“Terkadang orang butuh waktu untuk menjadi berani. Seorang pengecut pun suatu saat perlu menyelesaikan urusannya.”
Sekembalinya
dia dari Italia, dia mencoba mencari mantan pacarnya dan ingin menyelesaikan
masalahnya. Permainan ‘note’ yang dia buat masih belum berakhir. Dan dia harus
segera mengakhirinya agar tidak mengulangi kesalahannya lagi, menjadi seorang
pengecut.
“Memaafkan seseorang tidak akan pernah mendatangkan kerugian. Jadi jangan ragu untuk memberikan siapa saja kesempatan kedua..., bahkan ketiga..., dan siapa tahu..., kau justru menemukan kebahagiaanmu di sana.”
Anyway, cover bukunya lucu
sekali.... ^^ dan terimakasih kak Lia yang udah nulis novel ini. Aku menikmati
setiap halamannya, sangat mengalir, membuatku enggan melepaskan dan ingin terus
membacanya.
Tapi menurutku,
untuk penyelesaian permasalahan menjadi sangat janggal. Cukup mengagetkan
karena pemecahan masalahnya seperti itu. Sempat berfikir juga “apakah ini tidak
terlalu buru-buru?”
Tapi
keseluruhan, aku sangat menikmatinya! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar