Rabu, 11 November 2015

Paper Romance by Lia Indra Andriana

image source : here. edited by me

Membaca blurb nya aja udah membuatku ingin langsung menyelesaikan hari itu juga!

Eliana Candra baru bekerja selama dua bulan di perusahaan furniture, mendadak harus menjadi asisten adik dari pemilik perusahaannya. Kev Mirrow, penulis novel romance best seller yang baru saja tiba dari Italia. Sebelumnya, ada beberapa orang yang sudah ditugaskan menjadi asisten Kev Mirrow tapi semuanya tidak bertahan lama. Hanya karena hasil ketikan Eli cepat dan tepat, dia beralih dari menjadi staff umum menjadi tukang ketik. Iyap! Eli bekerja sebagai ‘tukang ketik’ dari novel baru Kev.

Kev Mirrow, penulis yang tidak mudah dihadapi. Sifatnya yang gampang emosi dan setiap kata yang keluar dari mulutnya sangat tajam. Eli harus beradaptasi dengan sifat boss barunya itu. Awalnya tidak mudah, tapi mau tidak mau dia harus membiasakannya. Meski kadang di hari liburnya pun dia harus bekerja. Dan hari itulah, ketika dia salah mengirimkan draft naskah novel kepada Kev. Draft novel yang berisi komentar-komentar Eli, yang harusnya hanya boleh diketahui dia saja malah berakhir dengan kemarahan Kev yang menyuruhnya mengganti tokoh si wanita dalam novel yang asalnya Nadia menjadi namanya, Eliana Candra. Tidak sampai disitu, Eli mendapatkan telepon bahwa Kev sedang berada di rumah sakit. Disitulah dia bertemu dengan Nathan Balck, keponakan dari Pak Rubi, seorang produser dan sutradara. Nathan kebetulan harus bertemu dengan dokter Darmawan yang menjadi penasihat dalam film serial terbaru Pak Rubi. Nathan yang mendadak menjadi pahlawan buat Eli.

Kev mengalami pembengkakan pada pembuluh darah di otaknya, aneurisma. Setelah operasi aneurisma di pembuluh darah otaknya dia sempat hilanga ingatan, hal ini bisa saja terjadi. Bisa satu hari, satu minggu, satu tahun, bahkan beberapa tahun. Pasien yang mengalami hal tersebut akan berpikir sesuai dengan imajinasinya sendiri, dalam hal ini Kev menganggap Eli adalah pacarnya. Karena dia mengimajinasikan Eli yang ada di novel barunya yang berjudul ‘Love Note’ adalah Eliana Candra, asistennya. Sedangkan dirinya adalah Riki Corvi. Kev yang baru adalah Kev yang ramah, tidak seperti dia yang dulu yang gampang sekali tersulut emosinya. Mendadak membuat Eli dan Hadrian Setiawan–manajer Kev– menjadi merinding dan Eli harus menerima bahwa dia sekarang adalah pacar Kev sampai dengan penulisan novel itu selesai –itulah perjanjiannya dengan Hadri–.
“Dan orang baik pun tak luput dari kesalahan mengambil keputusan.”

Tetapi, ternyata hal tersebut tidak berlangsung lama karena Kev sudah sadar sepenuhnya dan kembali pada sifat aslinya. Dia berniat memberi tahukan itu pada Eli, tetapi selalu saja tertunda karena berbagai kondisi. Selain itu, dia sebenranya enggan untuk mengakhirinya, entah kenapa dia ingin selalu berada di dekat Eli.

Novel terbarunya tersebut sangatlah penting, mengingat Kev tidak mau menceritakan kepada siapa pun. Manajer Kev, Hadri pun tidak mengetahuinya. Dia hanya tahu novel terbaru Kev sangatlah penting dan berhubungan dengan kesuksesan karirnya. Akhirnya, dia memilih untuk diam, tetapi dia sudah bisa menebak kearah mana novel itu tujuannya. Masa lalu Kev. Kev yang pengecut meninggalkan mantan pacarnya ke Italia, dia beralasan pergi karena mendapatkan beasiswa tetapi sebenarnya dia ingin melarikan diri.
“Terkadang orang butuh waktu untuk menjadi berani. Seorang pengecut pun suatu saat perlu menyelesaikan urusannya.”

Sekembalinya dia dari Italia, dia mencoba mencari mantan pacarnya dan ingin menyelesaikan masalahnya. Permainan ‘note’ yang dia buat masih belum berakhir. Dan dia harus segera mengakhirinya agar tidak mengulangi kesalahannya lagi, menjadi seorang pengecut.
“Memaafkan seseorang tidak akan pernah mendatangkan kerugian. Jadi jangan ragu untuk memberikan siapa saja kesempatan kedua..., bahkan ketiga..., dan siapa tahu..., kau justru menemukan kebahagiaanmu di sana.”

Anyway, cover bukunya lucu sekali.... ^^ dan terimakasih kak Lia yang udah nulis novel ini. Aku menikmati setiap halamannya, sangat mengalir, membuatku enggan melepaskan dan ingin terus membacanya.
Tapi menurutku, untuk penyelesaian permasalahan menjadi sangat janggal. Cukup mengagetkan karena pemecahan masalahnya seperti itu. Sempat berfikir juga “apakah ini tidak terlalu buru-buru?”  

Tapi keseluruhan, aku sangat menikmatinya! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar